Saya putuskan kembali ke tanah air

Rumah kediaman walikota tadi kini tak ada lagi, tergusur berganti bangunan toko.

RAKYAT SUMBAR BERHAK BANGGA Yang saya kisahkan di atas hanya sebagian saja dari banyak kejadian dan kegiatan di Sumatra Barat.

Yang jelas, rakyat Sumatra Barat berhak bangga dengan daerahnya.

Pada masa pemerintahan Harun Zain daerah ini termasuk yang pertama di luar Jawa yang memasyarakatkan program Bimas tanaman padi.

Kegairahan membangun timbul di mana- mana.

Masyarakat cukup dirangsang dengan bantuan ala kadarnya dalam bentuk racun babi, atap seng, semen, dan lain- lain sebagai stimulan.

Yang lebih penting lagi, orang Minang sebelumnya terpukul, mengalami trauma dan kehilangan harga diri akibat kekalahan PRRI, kembali bangkit penuh percaya diri.

Yang jelas, rakyat Sumatra Barat berhak bangga dengan daerahnya

Motivasi harga diri menggebu-gebu.

Kebijaksanaan pembangunan yang diletakkan oleh Guber- nur Harun Zain itu kemudian dilanjutkan lagi oleh Gubernur Azwar Anas, bersinambung terus sampai kepemimpinan Hasan Basri Durin.

Pada masa pemerintahan dua gubernur se- sudahnya itulah Sumatra Barat mencapai prestasi pem- bangunan yang tinggi, sehingga memperoleh anugerah negara a Purnakarya Nugraha-karena menjadi provinsi terbaik di Indonesia dalam pelaksanaan pembangunan lima tahun.

Janganlah dilupakan, Sumatra Barat adalah satu-satunya provinsi di luar Jawa yang menerima anugerah Parasamya Purnakarya Nugraha.

Malahan dua kali, pertama pada pelak- sanaan Pelita III (1979-1984) di masa pemerintahan Gubernur di masa pemerintahan Gulagi Pada masemang di as, dan kedua pada pelaksanaan Pelita V (1989-1994) di masa pemerintahan Gubernur Hasan Basri Durin Fraling tidak ada satu hal lagi.

Pada masa Orde Baru, t tiga Gubernur Sumatra Barat memang dipan- Di Dalam Lingkungan Harian "Kompas Luar Bandar.

Datuk Asri adalah Ketua Partai Islam.

Surat- surat itu berisi meminta bantuan supaya saya bisa mendapat pekerjaan di Negeri Jiran tersebut.

Sebenarnya untuk mendapatkan pekerjaan itu hati saya setengah-setengah, karena saya mengetahui ada orang kita, setelah dapat pekerjaan di sini, mereka terbius ringgit dan melupakan tanah air.

Lebih jauh tega mencopot kewar- ganegaraannya.

Sampai hati dia mengembalikan pas kedutaan RI untuk jadi warganegara Malaysia.

Alasan lainnya, saya tidak ingin beralih profesi dari wartawan! pornya di Waktu saya datang ke East Press Centre di Jalan Ampang Kuala Lumpur, saya dapati kantornya sepi.

Saya putuskan kembali ke tanah air

Diperoleh infor- masi, lembaga itu dalam proses likuidasi.

Kesimpulannya, saya tidak jadi masuk pendidikan.

Saya putuskan kembali ke tanah air.

Penyakit home sick menyerang.

Ingat keluarga setelah sebulan ditinggal.

Maka diputuskan kembali ke tanah air Semua saya ceritakan pada Pak Natsir dan beliau paham.

DARI KORESPONDEN SAMPAI KOORDINATOR SUMATRA Di Jakarta-sebelum kembali ke Padang dari Singapura dan Malaysia-saya temui Tengku Sjahril mantan bos saya di surat kabar Semesta.

Saya paparkan kisah-kisah tidak sukses itu.

Dia menganjurkan saya jadi koresponden Kompas saja di Padang ketimbang menganggur "Jangan putus karier jurnalistik kita," nasihat Tengku.

Comments

Popular posts from this blog

Koresponden Associated Press

Sewa Bus : Beyond the Snow - Mengapa Anda harus mengunjungi Whistler in the Sun!

Aqiqah Bandung Murah : Cara Membuat Ratatouille