Koresponden Associated Press

Mawardi Junus waktu itu menjadi Ketua Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Daerah Tkt i Sumatra Barat Di Dalam Lingkungan Harian Kompas pedoman "ekonomi kata", berkiblat kepada doktrin wartawan senior Rosihan Anwar.

Sementara kelembutan tulisan tapi tajam, pedoman saya pada Jakob Oetama.

Saya cermati tulisannya dalam tajuk rencana.

Saya sangat terkesan bergaul dengan para koresponden kantor berita dan surat kabar asing di Jakarta tahun 1950-ar.

Demi aktualita dan kecepatan, mereka biasa melakukan kicuh mengicuh sesama rekan.

Mereka tak santai bekerja tapi harus memperhitungkan waktu dan jam terbit.

Kantor berita The United Press International (UPI) bekerja 24 jam.

Melakukan pelayanan 24 jam pula ke seluruh dunia.

Di belahan bumi sana seperti Amerika, selisih waktu dengan Indonesia 12 jam.

Misalnya surat kabar terbitan New York, The New York Time atau Washington Post di Ibukota AS terbit pagt tapi waktu Indonesia, sore.

Setidaknya batas penerimaan berita (deadline) dari korespondennya di Jakarta pukul 13.00.

Berarti di sana sudah pukul 1.00 dinihari men- jelang naik mesin cetak.

Kantor berita The United Press International (UPI)

Suatu waktu Perdana Menteri Djuanda akan memberi keterangan penting di muka sidang Parlemen.

Rasanya tentang anggaran belanja.

Paginya seorang rekan, kalau tidak salah, Bernard Kalpp dari UPI berkat kelihaiannya, berhasil men- dapatkan teks pidato tersebut di Sekretariat Kabinet, sebelum diucapkan.

Penjabat yang memberikan, mengatakan baru boleh disiarkan usai pidato tersebut, diucapkan.

Diembargo sampai sekitar pukul 12.00.

Begitu Kalpp ndapat teks itu, segera dikirim ke kantornya memakai teleks.

Lalu dia bersantai.

Komitmen dengan penjabat tadi dpegangnya teguh, karena menyangkut kode etik.

Beritanya sudah diset tetapi belum diturunkan.

Dia akan memberi sign sepatah kata saja oke setelah pidato itu diucapkan.

Pukul 12.00 sign tersebut dikirimnva.

Tidak sampai satu jam kemudian kKira-kira pukul 13.00 siang berita tersebut tersiar ke seluruh dunia termasuk Jakarta.

Koresponden Associated Press 

Koresponden Associated Press (AP-juga kantor berita di Jakarta, saya tidak ingat namanya, mendapat karkeras bosnya di Washington, kira-kira begini: "Apa aja di Jakarta, kenapa terlambat kirim pidato Kok UPI lebih dulu?".

Asal Usul dan Kaum Kerabat dirinya sendiri.

Ada ratusan negari di Minang, yang dulu mengurus diri sendiri secara bebas, otonom dan demokratis ibarat republik-republik kecil.

Masyarakat Minang dikenal sebagai masyarakat yang matri- lineal, di mana garis darah ibu menentukan susunan dan kelompok kaum (suku, clan), garis dan hubungan kekerabatan, malahan sistem pemilikan/pewarisan harta pusaka di nagari, dari mamak ke kemanakan.

Selanjutnya tradisi gotong royong dan musyawarah menijiwai kehidupan dalam keluarga, kaum, suku dan negari.

Karakteristik lainnya, orang Minang dikenal sebagai manusia yang egaliter, suka pembaharuan dan me- rantau Biasanya sebuah negari didiami empat suku ("nagari bakaampek sukeu), tapi ada juga yang lima.

Penduduk negari Lawang terdiri dari empat suku (clan) masing-masing Caniago, Tanjung, Pili, dan Sikumbang.

Comments

Popular posts from this blog

Sewa Bus : Beyond the Snow - Mengapa Anda harus mengunjungi Whistler in the Sun!

Aqiqah Bandung Murah : Cara Membuat Ratatouille